Abdul Mu’ti berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru melalui TPP dan mendorong penerapan teknologi pembelajaran mutakhir, seperti deep learning dan AI
Penyunting: Anjaya Wibawana
Abdul Mu’ti, seorang akademisi dan tokoh Muhammadiyah, selalu menjadi sorotan setelah ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Latar Belakang dan Pendidikan
Lahir di Kudus pada 2 September 1968, Abdul Mu’ti menamatkan pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum pada tahun 1980, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Kudus (1983) dan Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial, Kudus (1986). Ia meraih gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1991.
Pendidikan lanjutannya ditempuh di School of Education, Flinders University of South Australia pada tahun 1997, serta mengikuti kursus singkat tentang Tata Kelola dan Syariah di University of Birmingham pada tahun 2005. Pada tahun 2008, ia menempuh studi di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada 2 September 2020, Abdul Mu’ti dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kiprah di Muhammadiyah dan Organisasi Lainnya
Sejak tahun 2000, Abdul Mu’ti aktif di Muhammadiyah dengan menjabat sebagai Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah periode 2000-2002. Ia kemudian menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada 2002-2006, dan Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010.
Saat ini, ia menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.
Di kancah internasional, Abdul Mu’ti terlibat dalam berbagai organisasi, antara lain sebagai anggota British Council Advisory Board (2006-2008), Indonesia-United Kingdom Advisory Board (2007-2009), Executive Committee of Asian Conference of Religion for Peace (2010-2015), dan Indonesia-United States Council on Religion and Pluralism (2016-sekarang). Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Indonesia Conference on Religion and Peace (ICRP) untuk periode 2023-2028.
Terobosan Kebijakan sebagai Mendikdasmen
Sejak menjabat sebagai Mendikdasmen, Abdul Mu’ti telah memperkenalkan sejumlah kebijakan inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah pengkajian ulang terhadap Kurikulum Merdeka, sistem zonasi, dan penghapusan istilah Ujian Nasional (UN). Ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dan kajian ilmiah dalam menyusun kebijakan yang lebih adaptif dan inklusif.
Selain itu, Abdul Mu’ti berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru melalui penyesuaian Tunjangan Profesi Pendidik (TPP). Ia juga mendorong penerapan teknologi pembelajaran mutakhir, seperti deep learning, untuk meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar.
Pada tahun 2025, ia berencana menerapkan sistem penilaian kinerja yang komprehensif bagi pendidik dan institusi pendidikan guna memastikan standar pendidikan yang tinggi di seluruh Indonesia.
Dengan latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman luas di bidang pendidikan serta organisasi, Abdul Mu’ti diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.