JSIT-JATIM.COM, Jakarta — Menjelang peringatan Hari Guru 2023, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani memaparkan sejumlah capaian program peningkatan kualitas guru di tanah air.
Paparan tersebut disampaikan Nunuk saat menjadi pembicara kunci pada forum Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) XV dan 1st International Conference on Teaching and Learning (ICLT I) secara virtual Sabtu (18/11). Nunuk mengatakan capaian sejumlah program peningkatan guru dan tenaga kependidikan itu bagian dari Merdeka Belajar yang sekarang sudah masuk episode ke-26.
Diantara capaian mereka adalah sekitar 500 ribu guru honorer yang sudah diangkat menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kemudian sudah ada lebih dari 210 ribu guru yang memiliki sertifikat kompetensi guru.
’’Kemudian ada 15 ribu lebih guru yang mengikuti PPG (pendidikan profesi guru) prajabatan,’’ katanya. PPG prajabatan itu adalah PPK yang diselenggarakan bagi calon guru. Berbeda dengan PPG dalam jabatan, yang diperuntukkan bagi guru yang sudah mengajar.
Nunuk menuturkan program PPG prajabatan itu sangat penting. Diantaranya untuk menghasilkan guru masa depan yang profesional. Selain itu lewat PPG Prajabatan tersebut, pemerintah berupaya membekali aspek keterampilan dan kompetensi selama satu tahun atau 12 bulan.
Selama menjalani PPG Prajabatan calon guru mengikuti kuliah atau pendidikan berbasis proyek. Kemudian juga mendapatkan materi soal kepemimpinan. Lalu pendampingan oleh mentor. ’’Sehingga mereka siap menjadi guru sekaligus teladan dalam proses pembelajaran di kelas,’’ paparnya.
Nunuk juga menyampaikan capaian program guru penggerak. Saat ini ada sekitar 50 ribu guru penggerak dari tujuh angkatan. Selanjutnya ada 47 ribu calon guru penggerak yang masih mengikuti pendidikan. Mereka ini berasal dari angkatan ke delapan dan ke tujuh. Sesuai dengan visinya, guru harus mampu sebagai pemimpin pembelajaran.
Pada kesempatan yang sama Dekan FKIP Universitas Terbuka Ucu Rahayu mengatakan pendidikan ke depan menuntut proses pembelajaran yang kreatif. Apalagi perkembangan transformasi digital, juga merambah sektor pendidikan atau pembelajaran.
’’Transformasi digital bakal meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka akses lebih luas,’’ tuturnya. Selain itu dengan transformasi digital, proses pembelajaran bisa lebih personal. Yaitu menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing murid. Di tengah penetrasi transformasi digital di sektor pendidikan itu, urusan privasi dan keamanan data harus tetap jadi prioritas. (jawapos.com)
Editor : ANJAYA WIBAWANA