Wujudkan lembaga pendidikan yang unggul dan berdaya saing global, Lembaga dibawah yayasan Bina Ummat Bojonegoro jalin kerjasama dengan lembaga pendidikan Malaysia dan Thailand dalam kegiatan International Edutrip Program (IEP)
Penulis: Siswandi, S.Pd , Bidang Pendidikan YBU Bojonegoro
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang berdaya saing global, lembaga pendidikan SDIT-SMPIT Insan Permata Bojonegoro, di bawah naungan Yayasan Bina Ummat Bojonegoro, meluncurkan program International Edutrip Program (IEP). Program ini bertujuan untuk memperluas wawasan global siswa dan guru dalam bidang pendidikan, bahasa, budaya, serta teknologi internasional.
Kegiatan perdana IEP ini akan dilaksanakan pada awal November 2024, dengan mengikutsertakan 15 siswa SDIT dan 25 siswa SMPIT Insan Permata Bojonegoro dalam kunjungan selama tiga hari ke Malaysia dan Singapura. Selain mengeksplorasi budaya kedua negara, agenda kunjungan juga mencakup kunjungan ke beberapa lembaga pendidikan terkemuka di Malaysia, seperti lembaga pendidikan yang tergabung dalam Integrated Holistic Education System (IHES) Malaysia, Ashofa Malaysia, serta Assalam Smart School Association (ASSA) di Thailand.
Momen bersejarah ini juga dimanfaatkan untuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara SDIT-SMPIT Insan Permata Bojonegoro dengan lembaga-lembaga pendidikan tersebut. Kerja sama dengan IHES Malaysia mencakup beberapa program unggulan, seperti pertukaran pelajar, magang untuk pimpinan sekolah, guru, dan siswa, pelatihan sertifikasi kompetensi guru berstandar internasional, serta penerapan kurikulum internasional versi IHES yang terintegrasi dengan sistem pendidikan di sekolah.
Selain itu, program Educational Management System (EdMS) diharapkan dapat meningkatkan mutu tata kelola sekolah sesuai standar internasional.

Dalam kunjungan tersebut, Profesor Mohammad Hasni, pendiri IHES Malaysia, memberikan paparan singkat tentang konsep grand design IHES. Menurutnya, target pendidikan IHES meliputi lima aspek utama: 1) Mardhotillah (keridhaan Allah SWT) yang lengkap dan berkelanjutan; 2) Barakah/Mubarakah (berkah dari Allah SWT) yang kontemporer dan terus-menerus; 3) Al-Falah (kesuksesan) yang komprehensif dan seimbang; 4) Afiyah/Saadah/Inayah/Khasyah (kebahagiaan) yang integratif dan harmonis; serta 5) Rahmatun lil’alameen (rahmat bagi semesta) yang holistik.
Mendesain Ulang Pendidikan
Menurut Prof. Hasni, Pendidikan adalah proses pembelajaran yang terus-menerus di mana potensi, kemampuan, bakat, dan talenta seseorang dipelihara, dikembangkan, dan ditingkatkan.

Pendidikan dalam pengertian luas ini juga mencakup segala hal yang dipelajari dan diperoleh sepanjang hidup: pengetahuan, karakter, moral, keterampilan, kebiasaan, minat, sikap, perilaku, kepribadian, kepemimpinan, kewirausahaan, kerajinan, dan berdasarkan pada Sistem Kepercayaan (Aqidah) yang menggunakan proses pembelajaran. Diantaranya Pengajaran (Taalim), Pembinaan (Ta
dib), Pelatihan (Tadrib), Penasihatan (Taujih), Konsultasi (Tarsyid & Irsyad) dengan menerapkan pendekatan instruksional (penerimaan pengetahuan), investigasional (penemuan pengetahuan), konstruksional (penyatuan pengetahuan) melalui fase-fase Kesadaran (At-Ta’rif), Pembentukan (At-Taqwin), Penerapan (At-Tanfiz) dan komponen relevan lainnya.
Adapun pelaksanaannya melalui pedagogi kepedulian dan kasih sayang. Fokus pada pikiran, hati, jiwa, roh, dan tubuh fisik, dengan sasaran pada hati yang dilakukan dengan sukarela dan penuh kegembiraan demi Tuhan.

“Saya yakin kebangkitan Islam akan terjadi di Indonesia. Indonesia adalah negara besar dengan populasi Muslim terbesar. Saya mewakafkan konsep IHES untuk diterapkan di sekolah-sekolah JSIT di Jawa Timur karena konsep pendidikan IHES sejalan dengan visi JSIT,” ujar Profesor Hasni dalam penutupan paparannya.

Selain IHES, kerja sama juga dijalin dengan lembaga pendidikan Ashofa Malaysia, yang memiliki keunggulan dalam bidang Al-Quran, Hadis, dan bahasa. Ustadz Muhammad Amir Naqiudin bin Amir Zuhairi, pimpinan Institut Imam Ahmad Ibn Idris, menjelaskan bahwa Ashofa memiliki jenjang pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak (Tadika Aulad As-Sofa), sekolah dasar (Tahfidz dan Darul Quran wal Hadist), sekolah menengah (Sekolah Tinggi, Institut, Darul Quran wal Hadist, Mahad Tahfidz), hingga perguruan tinggi (Kolej Islam As-Sofa).
“Visi kami adalah menjadi institusi pendidikan Ahli Sunah Wal Jamaah yang unggul dan berperan besar dalam memartabatkan kedaulatan Islam,” ujarnya.