Tarbiyah ruhiyah menjadi energi yang dapat membantu guru tetap semangat dan istiqamah dalam menjalankan tugas.
Judul Buku: Tarbiyah Ruhiyah
Penulis: Dr. Abdullah Nashih Ulwan
Buku Tarbiyah Ruhiyah karya Abdullah Nashih Ulwan merupakan karya monumental yang membahas pentingnya pendidikan spiritual (ruhiyah) dalam kehidupan seorang Muslim. Penulis, seorang ulama yang menguraikan bagaimana tarbiyah ruhiyah menjadi fondasi utama bagi pembentukan kepribadian Muslim yang sejati. Dalam buku ini, Ulwan menekankan pentingnya hubungan erat dengan Allah SWT melalui ibadah yang khusyuk, penguatan iman, dan pembersihan jiwa dari penyakit-penyakit hati seperti riya, sombong, dan iri.
Buku ini terdiri dari beberapa bab yang menggambarkan prinsip-prinsip tarbiyah ruhiyah, metode penerapannya, serta tantangan yang dihadapi dalam membangun kekuatan ruhani di tengah berbagai godaan duniawi. Abdullah Nashih Ulwan juga memberikan contoh-contoh praktis dari kehidupan Rasulullah SAW, para sahabat, dan tokoh-tokoh Muslim sepanjang sejarah, yang menunjukkan betapa pentingnya tarbiyah ruhiyah dalam mengarungi tantangan hidup, termasuk dalam berdakwah dan melaksanakan tugas-tugas besar.
Pengaruh Ruhiyah bagi Guru Dai
Kehidupan Rasulullah SAW adalah contoh utama tarbiyah ruhiyah. Beliau senantiasa memperkuat hubungan dengan Allah melalui qiyamullail, puasa sunnah, dan doa-doa yang penuh kerendahan hati. Hal ini sesuai dengan sabda beliau:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya: Sebaik-baik salat setelah salat fardhu adalah salat malam. – HR. Muslim.
Kekuatan ruhiyah ini memberikan Rasulullah keteguhan hati dalam menghadapi berbagai cobaan dalam dakwah, seperti penolakan dari kaumnya dan berbagai ancaman fisik.
Di kehidupan Sahabat, ada Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, yang keteguhannya dalam iman menjadikannya pendukung utama dakwah Rasulullah. Hal ini tercermin dalam sabda Rasulullah SAW: “لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا غَيْرَ رَبِّي لاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا”
Artinya: Seandainya aku menjadikan seorang khalil selain Rabb-ku, sungguh aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai khalil. – HR. Muslim
Umar bin Khattab RA, dengan karakter kuatnya, juga menunjukkan bahwa tarbiyah ruhiyah mampu mengubah seorang yang keras menjadi pemimpin yang adil dan rendah hati. Hal ini sejalan dengan doa Rasulullah SAW:
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ، بِأَبِي جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ
Artinya: Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu dari dua orang ini yang paling Engkau cintai: Abu Jahl atau Umar bin Khattab. – HR. Tirmidzi
Relevansi Buku bagi Guru
Dalam konteks tugas seorang guru, buku ini memiliki nilai yang sangat relevan. Guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi juga mendidik akhlak dan kepribadian peserta didik. Di tengah padatnya tuntutan administrasi dan beban mengajar, guru seringkali dihadapkan pada kelelahan fisik dan mental. Dalam kondisi seperti ini, tarbiyah ruhiyah menjadi energi yang dapat membantu guru tetap semangat dan istiqamah dalam menjalankan tugas.
Ruhiyah yang kuat akan memberikan keberkahan dalam pekerjaan guru. Misalnya, seorang guru yang senantiasa menjaga hubungan dengan Allah akan lebih mudah menghadapi tantangan, mampu menjadi teladan bagi murid, dan memberikan pengaruh positif dalam pembentukan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.
Akhirnya, Buku Tarbiyah Ruhiyah karya Abdullah Nashih Ulwan sangat layak dibaca oleh para guru. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan tentang pentingnya pembinaan spiritual, tetapi juga menjadi panduan praktis dalam memperkuat hubungan dengan Allah.
Dalam konteks pendidikan, ruhiyah yang kokoh adalah kunci untuk menciptakan generasi yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Dengan membaca buku ini, guru akan mendapatkan inspirasi dan panduan untuk menjadikan tarbiyah ruhiyah sebagai sumber kekuatan dalam menjalani tugas mulia mereka.
Penyunting: Anjaya Wibawana