Belum Genap Satu Tahun Berdiri, MAIT Insan Kamil Sidoarjo Sudah Cetak Juara Nasional
Penulis: Zaida Arif
SIDOARJO – Meski baru berdiri kurang dari satu tahun, Madrasah Aliyah Islam Terpadu (MAIT) Insan Kamil Sidoarjo telah menorehkan prestasi membanggakan. Sabrina Hayu Hafidzah, siswi kelas X-2, sukses meraih Juara 3 dalam Olimpiade Bahasa Arab tingkat SMA/sederajat pada ajang Islamic Youth Festival yang diselenggarakan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, 15 Februari 2025 lalu.
Islamic Youth Festival bukan sekadar kompetisi biasa. Ajang bergengsi ini menjadi wadah bagi ribuan siswa dari berbagai sekolah untuk mengasah kemampuan di bidang akademik, non-akademik, hingga tahfidz. Dari 12 kategori lomba yang dipertandingkan, Olimpiade Bahasa Arab menjadi salah satu cabang yang paling diminati. Kompetisi ini berlangsung dalam dua tahap, yakni babak penyisihan dan babak final. Babak final sendiri diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan menghadirkan ratusan finalis dari berbagai provinsi di Indonesia.
Lima siswa MAIT Insan Kamil berhasil melaju ke babak final, bersaing dengan peserta dari berbagai daerah, bahkan lintas pulau. Namun, hanya Hayu yang berhasil naik podium dengan menyabet posisi ketiga secara nasional.
Perjuangan Panjang Menuju Juara
Tentu saja, kemenangan ini tidak datang begitu saja. Hayu telah mempersiapkan diri dengan tekun, mulai dari menghafalkan mufrodat, berkonsultasi dengan guru, hingga mengerjakan tadribat atau latihan soal di sela-sela kesibukannya. Ketekunan dan dedikasi itu pun berbuah manis.
“Kalau mau sukses, kita lebih baik merendahkan diri kepada Allah. Karena dengan begitu, Allah akan meninggikan derajat hamba-Nya,” ujar Hayu, mencerminkan nilai ketawadhuan yang selalu ia pegang teguh.
Perjalanan Hayu dari Sidoarjo ke Jakarta bukanlah sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan menuju pengalaman dan pelajaran berharga. Tidak hanya Hayu, seluruh finalis yang telah berjuang di babak final membawa pulang pengalaman yang sulit didapatkan hanya dari pembelajaran di dalam kelas. Atmosfer kompetisi yang ketat memberikan mereka wawasan baru tentang standar nasional dalam kompetisi akademik.
Sebagai bentuk apresiasi, Hayu menerima medali perak dan sertifikat penghargaan. Prestasi ini bukan hanya kebanggaan pribadi bagi Hayu, tetapi juga bagi MAIT Insan Kamil Sidoarjo yang kini semakin dikenal di kancah nasional. Ia membuktikan bahwa siswa madrasah memiliki potensi besar untuk bersaing dan berprestasi di tingkat nasional, terutama dalam bidang akademik.
Keberhasilan Hayu diharapkan menjadi pemantik semangat bagi siswa-siswi MAIT Insan Kamil lainnya untuk lebih berani mengambil tantangan dalam berbagai kompetisi akademik di masa depan. Dengan semangat belajar dan kerja keras, siapa pun memiliki kesempatan untuk meraih prestasi dan membawa nama baik sekolahnya di level yang lebih tinggi.