Orientasi amal kita harus selalu kepada Allah, bukan sekadar transfer ilmu tetapi membangun akhlak dan iman yang kuat
Penulis: Novita Ratna Andadari, Humas SIT Permata Surabaya
SURABAYA – Suasana penuh syukur menyelimuti gedung pertemuan SDIT Permata di Jalan Cacat Veteran No. 41, Surabaya. Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Permata Surabaya menggelar tasyakuran atas capaian akreditasi A untuk SMPIT Permata. Puluhan guru dan karyawan SIT Permata hadir sejak Sabtu pagi (18/1), antusias memeriahkan acara istimewa ini.
Kehadiran pembina yayasan, Prof. Ir. Mukhtasor, M. Eng., Ph.D., menambah semangat para peserta. Bersama Ketua YPI Permata, Lutfiatul Ma’rifah, dan jajaran pengurus, mereka duduk akrab dengan para guru dan staf. Diiringi lantunan hadrah dari santri PPQ SMPIT Permata, suasana tasyakuran kian terasa khidmat.
Acara dimulai pukul 07.00 WIB, dipandu oleh Kepala SDIT Permata, Amilud Dinul Qoyyimah. Tilawah Al-Qur’an dari Ustaz Dawwam membuka acara, dilanjutkan sambutan Lutfiatul Ma’rifah yang menekankan pentingnya kompetensi spiritual, keilmuan, personal, dan sosial bagi para guru.
Namun, momen yang paling dinanti adalah arahan dari Prof. Mukhtasor. Dengan gaya khasnya yang inspiratif, beliau menyampaikan lima pesan penting tentang makna tasyakuran dan nilai syukur di balik akreditasi A.

Kita hari ini tasyakuran, hari ini kita bersyukur. Ajaran para ahli tafsir menyampaikan bahwa memang kunci utama dalam hidup kita adalah bersyukur. Karena momentum yang terjadi itu kita hargai ada di depan kita. Maka hari ini kita bersyukur di SMP Permata Surabaya diberikan akreditasi A.
Alhamdulillah berasal dari kata hamdun. Artinya pujian. Bersyukur. Memuji bagian dari bersyukur. Karena memuji tidak hanya kegiatan lisan namun bersyukur adalah seluruh anggota badan dan hati yang menyatu mensyukuri.
Memuji sesuatu itu tidak berdampak pada diri kita. Sifat yang karena memang zatnya baik. Atau karena sifat zatnya.
Misalnya seseorang cantik, tetapi istri tetangga. Ini tidak berdampak pada kita. Tapi ada juga memuji orang kebaikannya. Orangnya baik sekali. Memberikan pinjaman hutang misalnya tanpa diminta.
Saat memuji Allah maka kita dapat semuanya. Allah sebagai Rabb, memelihara, mendampingi, merawat menumbuhkan. Yang memberi rezeki kita, memberi harapan itu peran sebagai Rabb. Itu betul betul kita rasakan manfaatnya. Dan itu kita syukuri dengan puji pujian. Tidak hanya memuji dengan hamdalah namun bersyukur.
Apa itu bersyukur? Menurut ahli tafsir, syukur itu berasal dari kata syakaro artinya membuka, menyingkap. Maka orang yang yang bersyukur itu bisa menyingkap dari apa yang terjadi.
Kalau Allah memberikan Rahmat kepada kita, ada yang tersembunyi bahwa yang memberikan Rahmat itu datangnya dari Allah. Itu tertanam dari pikiran. Yang akan menguatkan keyakinan.
4+4 = 8 menjadi keyakinan, lantas ada di luar sana 4+4 itu 10 maka ini yang menyimpang. Karena kita tidak rela bahwa keyakinan itu digantikan.
Bahwa Allah menciptakan dunia dan seisinya. Bahwa Dia memberikan apa yang kita butuhkan. Bahwa Dia menciptakan dari bayi hingga dewasa dan akhir hayat. Dan ini kebenaran.
Sebaiknya lawan dari syukur? kufur.
Kufur dari kata kafaro. Menutup, menghalangi.
Di ayat Al-Quran lainsyakartum la azidannakum
Antara syukur dan menutupi itu berbeda, berlawanan.
Saat mendapatkan nilai akreditasi A ini adalah dari Rahmat Allah. Kalau itu kita merasa diri kita yang andil maka itu menutupi Allah. Namun sebaliknya saat kita mensyukuri bahwa ini adalah pemberian Allah maka Allah akan memberikan kebaikan-kebaikan berikutnya.
Ini puncak dalam agama kita. Kita mengakui Dia Maha Kuasa. Dia hadir dan kita akui. Maka tak henti henti kita bersyukur. Nikmat iman Islam maka itu kita akui dari Allah.
Doa doa yang kita baca setiap pagi sampai sore itu adalah doa bersyukur. Asbahna ‘ala fitratil Islam wa kalimatil ikhlas
Jadi kesadaran pertama adalah hadirnya Rahmat Allah. Allah berkuasa pada kita. Masih memberikan nyawa kepada kita. Masih dalam jalan Islam dan iman. Itu disadari sejak awal. Jadi pagi hari ini kita sudah menyadari dengan bersyukur.
Semua nikmat yang diberikan Allah melalui perantara makhluk mahkluk Allah. Itu semuanya adalah datangnya dari Allah.
Maka semua yang kita nikmati hari ini, Allah itu Maha berjasa kepada kita. Maka aku rela Allah Tuhanku. Maka kita berdoa roditubillahi robba wabil islami dina.
Dengan dibangun kesadaran bahwa Allah-lah yang berjasa kepada semua mahkluknya.
Allah adalah sumber kebenaran. Saat Firaun mengaku dirinya Tuhan. Dia menemui orang orang dan menyampaikan dirinya Tuhan. Memerintahkan pejabatnya agar membuat piramid agar bisa melihat Tuhan Musa. Yang mana Tuhanmu Musa?
Nabi Musa mengatakan, “Tuhanku adalah Tuhanmu dan Tuhan bapak ibu sebelum kamu juga,”
Rasa kemanusiaan Fir’aun kemudian runtuh atas logikanya. Lantas siapa Tuhan nenek moyangku?
Meraih ridho Allah sebagai Tuhannya. Maka level tertinggi syukur itu ada pada sayyidina Ali, Allahumma tafani rizah: wahai Allah cukuplah aku ini menjadi terhormat karena memiliki Tuhan Engkau. Yang berkuasa atas segala sesuatu.
Yang kita jumpai sekarang anak muda butuh sandaran, butuh telinga untuk mendengar di medsos. Kalau bersandar pada makhluk itu tidak mampu. Maka bersandar hanya pada Allah. Allah-lah yang mampu.
Sebagaimana munajat yang sering dibaca Sayyidina Ali bin Abu Thalib:
يارب كفاني عزا أن تكون لي ربا وكفاني فخرا أن أكون لك عبدا
Ya Rabbi kaffanii izzan, an takuuna lirabba, wa kaffanii fakhran, an akuuna laka abdaa
Artinya: “Ya Allah, cukup saya ini bangga karena punya Tuhan Engkau dan saya cukup bangga karena aku telah menjadi hamba-Mu.”
Tasyakuran itu proses dimana kita meletakkan kembali memori kita dimana seharusnya kita meletakkan hubungan kita kepada Allah SWT.
Setelah kita mengucapkan syukur secara lisan, maka kita membenahi diri atas pemberian Allah.
Artinya kalau kita menggunakan apa yang sudah diberikan itu sesuai dengan maksudnya itulah maksud syukur dalam sikap dan perilaku kita.
Kalau Allah SWT berkenan menggerakkan para penulis akreditasi status A, kira-kira apa yang dimaksud untuk merubah atas status tersebut? Semakin tinggi kemampuannya maka dia diberikan lebih tinggi amanahnya.
Anak lulusan SD atau SMP jujur mana? Kalau makin akreditasinya makin naik, ini Allah memberikan kepercayaan lebih tinggi. Ini momentum bagi Permata untuk naik kelas. Tetapi mindset tindakan, sikap dan ekosistem Permata memang layak diakui dan dipertahankan di masyarakat.
Tasyakuran makna yang lebih tinggi ini adalah mempertahankan status kita di hadapan Allah dan masyarakat. Orientasi tauhidnya harus benar. Yang berprestasi bukan kita tetapi ini kebaikan Allah.
Kalaupun ada manusiawi itu adalah bentuk ukhuwah. Menciptakan rasa nyaman. Tapi hakikatnya adalah pemberian Allah.
Posisi tauhid A, amal yang A. Bukan amal yang banyak tetapi yang diterima Allah SWT. Amal yang banyak dan diterima Allah.
Maka pastikan, dibalik amal yang kita kerjakan di dunia adalah orientasi akhirat.
QS. At Tholaq ayat 12:
اَللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍ وَّمِنَ الۡاَرۡضِ مِثۡلَهُنَّ ؕ يَتَنَزَّلُ الۡاَمۡرُ بَيۡنَهُنَّ لِتَعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ وَّاَنَّ اللّٰهَ قَدۡ اَحَاطَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عِلۡمًا
Artinya: Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.
Dari firman itulah yang menjaga organisasi organisasi besar agar kualitasnya tetap baik.
Di hadapan Allah kita nanti zero.
Maka banyak pahlawan yang meminta tanda jasa di dunia.
Sesungguhnya Allah mengatur semuanya agar engkau tahu Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sehingga apapun yang diputuskan itu Allah yang berkuasa. Bukan keputusan kita.
Seandainya semua hal yang diinginkan dituruti maka posisi yang di atas tidak kelihatan. Saat semua doa dipenuhi, kun fayakun. Kita ngelamak.
Sebagaimana Doanya Nabi Sulaiman, “Ya Allah ya Rabbi berikan aku kerajaan yang tidak ada tandingannya,”
Maksudnya kalau semuanya keinginan dipenuhi maka kita akan merasa tidak ada campur tangan Allah.
Kita menyadari bahwa kemauan untuk mendikte Allah bahkan kemauan itu tidak bisa kita penuhi sendiri. Misalnya kita pengen bangun malam, namun tidak bisa. Itu saja kontrol diri sendiri tidak bisa. Bagaimana memenuhi keinginan orang lain.
Pertengkaran yang sering terjadi di organisasi adalah karena keinginan untuk mereka mengikuti pendapat kita.
Kalau semua yang ada di pikiran kita terealisasi maka kita sukses.
Keputusan sering salah, maka pikiran kita kadang juga sering salah.
Sesungguhnya pengetahuan Allah itu meliputi segala sesuatu.
Makna syukur akreditasi:
- Kalau kita akreditasi A maka posisi iman kita juga harus A, saat kita mendapatkan A kita bersyukur dan saat tidak mendapatkan apa-apa juga sama, tetap Alhamdulillah. Bahwa Allah lebih berkuasa terhadap saya. Itu tauhid tinggi untuk mencetak orang orang hebat.
Berjuang itu bukan karena berjuang itu sendiri tetapi karena Allah.
Saat kita didikte oleh murid kita. Muridnya apik kita seneng. Itu berarti kita foto kopian. Maka tauhid paling tinggi yang mendikte kita adalah Allah. Bagaimanapun muridnya semuanya karena Allah.
Tidak ada pertikaian karena semuanya berharap saja kepada Allah. Semuanya berharap mendidik anak-anak adalah sebagai bekal pulang akhirat.
- Yang perlu dijaga adalah akreditasi dihadapan keluarga kita. Gerak kaki itu kanan dan kiri. Kaki kanan dan kemudian kaki kiri. Itu bisa jauh jalannya. Tetapi kalau kiri terus itu jalannya “engkle”. Tidak hanya pembangunan terus tetapi juga gurunya naik gaji. Maka tidak hanya di serifikat nya A tetapi juga prosesnya.
Apabila niatnya karena Allah maka dibukakan jalan.
Cari cara kaki kiri dan kaki kanan bisa berjalan bergantian. Yang penting adalah caranya meningkatkan sumber sumber daya untuk mensejahterakan keluarga besar SIT Permata Surabaya.
- Nilai A di mata orang tua. Terutama tentang akhlaknya, pergaulannya, kesehatannya, kerapian, olahraga semua aspek pantas untuk dapat nilai A. Qur’annya baik, ke masyarakat baik, dapurnya sehat. Kebiasaan bersih rapi. Tidak ada bullying.
Guru guru yang sangat paham pendidikan. Karena setiap hari adalah peningkatan kualitas diri guru. Dengan sadar bahwa saat Anda mengajar, Anda sedang memperbaiki diri. Memaknai menghayati itu makna akreditasi A.
Apabila sekedar transfer ilmu, maka yang terjadi kekacauan.
Itu tidak akan terjadi karena di Permata adalah senantiasa memperbaiki diri untuk memantaskan diri dihadapan Allah SWT. Belajar lebih baik, akhlaknya lebih baik, kompetensinya lebih baik, ilmu pengetahuan lebih baik.
Apabila dimaknai seperti itu maka wali murid juga akreditasinya juga A.
Banyak yang keluar dari pekerjaan, karena kurang dimaknai. Kering kerontang. Namun maknai kita mendekat ke Allah.
- Mendapatkan nilai A dihadapan pemerintah Ketentuan lembaga dipenuhi. Lembaga yang menjaga seluruh kriteria yang diakreditasi, dan sertifikasi guru gurunya sesuai dengan kompetensinya. Sertifikasi Qur’an misalnya.
Sertifikasi harus kita maknai secara mendalam. Tetapi pada pemahaman pada level yang anak-anak akhlaknya baik, perilakunya baik. Saat ikut/masuk Perguruan Tinggi ikut arus, dan saat dia sudah merasa hafal Qur’an dia mikirnya karena dia sudah tahfiz. Penyempitan makna bahwa belajar hafal itu cukup, maka dulu ada fenomena tahun 80-an, yang mereka di sekolah negeri semangat belajar agama. Nah ini kita tidak boleh lagi, kompetensi sertifikat Qur’annya hanya hafal saja. Sehingga tahfidz Qur’annya tidak terlalu berat justru seimbang bagaimana bergaul dengan masyarakat, akhlaknya baik. Ini harus ada kurikulum yang proposional.
- Mendapatkan A di lingkungan masyarakat
Kita bergaul dengan masyarakat, bahwa adanya Permata memberikan kebermanfaatan di masyarakat. Dulu mampunya cuma segini, kemudian meningkat. Kita bertumbuh bersama masyarakat.
Inilah makna syukur. Mudah-mudahan Allah meridhoi Aamiin ya rabbal aalamiin.
Penghargaan untuk Unit Berprestasi
Acara diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada unit-unit berprestasi yang dipandu Direktur Pendidikan Islam Permata Surabaya, Rina Widya Tantri. Beberapa capaian yang dirayakan, antara lain:
- Juara 2 Munaqosah Metode Umi Tingkat SD/MI se-Surabaya oleh SDIT Permata.
- Predikat Sekolah Penggerak oleh KBTK Islam Terpadu Permata.
- Akreditasi A untuk SMPIT Permata Tahun 2024.
Dengan capaian ini, YPI Permata Surabaya berharap terus memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan di Surabaya. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal menuju keberkahan dan manfaat yang lebih luas. Aamiin.