Kami berharap, melalui kolaborasi dan pembelajaran dari Gontor, yayasan-yayasan SIT dapat berkembang lebih baik dan mandiri
Surabaya, – Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Timur melalui bidang kelembagaan sukses menyelenggarakan Sarasehan Yayasan Sekolah Islam Terpadu Se-Jawa Timur pada Ahad, 2 Februari 2025. Acara yang digelar di Asrama Haji Surabaya ini dihadiri oleh ratusan pimpinan yayasan, narasumber berpengalaman, serta perwakilan Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Jawa Timur.

Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Timur, Ust. Moch. Edris Effendi, ST, M.PSDM, hadir bersama jajaran pengurus wilayah. Turut hadir pula narasumber dari Pondok Pesantren Gontor, antara lain Ust. HM. Hanif Hafidz, S.Ag (Ketua Kopontren Latansa Gontor), Ust. H. Suraji Badi, MH (Direktur CV. Latansa Gontor), dan Ust. M. Sabar, MH (Direktur PT Yasyfin Darussalam Gontor).
Dalam sambutannya, Edris Effendi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pimpinan yayasan yang hadir dari berbagai daerah. “Kegiatan ini merupakan respon JSIT Jatim atas masukan dari yayasan yaitu minta difasilitasi membuka unit usaha, sehingga yayasan tidak hanya bergantung pada sumber dana dari wali murid saja,” ujarnya.
Dorong Pengembangan Unit Usaha Baru
Edris menekankan pentingnya yayasan membuka unit usaha baru guna meningkatkan kesejahteraan guru-guru Sekolah Islam Terpadu (SIT). “Tentunya, unit usaha ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Karena mereka telah ikhlas berkorban mendidik selama ini,” jelasnya.
Menurut data terbaru yang dipaparkan Edris, saat ini hanya 34% yayasan di Jawa Timur yang memiliki sumber dana di luar Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Melalui sarasehan ini, JSIT Jatim mendorong yayasan untuk melakukan lompatan usaha bersama, mengikuti jejak Pondok Pesantren Gontor yang telah sukses mengelola berbagai unit usaha besar.
Layanan JSIT Jatim dan Kerjasama Internasional
Edris juga memaparkan sejumlah layanan dan program JSIT Jatim yang telah dilaksanakan, salah satunya adalah Edutrip International Program ke Malaysia dan Thailand pada awal Januari 2025. Program ini diikuti oleh pimpinan yayasan SIT se-Jawa Timur dan berhasil menjalin kerjasama internasional dengan sekolah-sekolah di kedua negara tersebut.
“Kerjasama ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan pendidikan dan manajemen yayasan di Jawa Timur,” tambah Edris.

Acara sarasehan ini semakin meriah dengan penampilan istimewa dari pemenang Festival Seni dan Olahraga Pelajar SIT Jawa Timur 2025 yang digelar di Madiun pada Minggu (26/1) lalu. SMPIT Permata Mojokerto memukau dengan penampilan Banjari, sementara SDIT BIC Bondowoso menghibur dengan grup vokal mereka.
Optimisme Menuju Kemandirian Yayasan

Sarasehan ini diharapkan menjadi momentum bagi yayasan-yayasan SIT di Jawa Timur untuk meningkatkan kemandirian finansial dan kesejahteraan guru. “Kami berharap, melalui kolaborasi dan pembelajaran dari Gontor, yayasan-yayasan SIT dapat berkembang lebih baik dan mandiri,” tutup Edris.
Dengan tema pengembangan unit usaha dan kesejahteraan guru, Sarasehan Yayasan Sekolah Islam Terpadu Se-Jawa Timur ini menjadi ajang strategis untuk memajukan pendidikan Islam di Jawa Timur.
Luar biasa JSIT JAWA TIMUR..