Penulis: Maria Indah Triana
Surabaya — Menyambut bulan Syawal 1446 Hijriah, Sekolah Islam Terpadu (SIT) Permata Surabaya menggelar acara Permata Fest & Halal Bihalal 1446 H pada Sabtu, 12 April 2025. Kegiatan ini berlangsung meriah di lapangan SDIT Permata Surabaya dengan dihadiri lebih dari 400 peserta yang terdiri dari manajemen sekolah, guru, karyawan, serta wali murid dari seluruh unit pendidikan: KB-TKIT, SDIT, dan PPQ SMPIT Permata.
Diselenggarakan oleh Komite SIT Permata, kegiatan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi, memperkuat kebersamaan, serta menumbuhkan ukhuwah islamiyah di lingkungan sekolah.
Acara diawali dengan penampilan hadrah dari siswa PPQ SMPIT Permata. Suasana semakin semarak saat pembukaan dilakukan oleh dua MC, Abah Faruq dan Ustadz Umar, yang tampil kompak dengan busana khas Surabaya, “Cak Suroboyoan”. Penampilan mereka menghidupkan suasana dan membangkitkan semangat para peserta.
Acara dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, QS. Al-Fajr, yang dibacakan oleh Ananda Bumi Putra Wibowo dari TK B, serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Permata Surabaya, UHj. Lutfiatul Ma’rifah, S.Pd., menyampaikan apresiasi kepada seluruh wali murid atas dukungan dan partisipasi aktif mereka. Ia juga memohon maaf atas segala kekhilafan selama pelaksanaan kegiatan pendidikan.
“Semoga keikhlasan para ustadz dan ustadzah menjadi wasilah anak-anak mendapatkan ilmu yang barokah,” ujarnya.
Ustadzah Lutfi juga menekankan pentingnya menjalin hubungan yang dilandasi ukhuwah, bukan sekadar hubungan transaksional. Ia berharap silaturahmi yang terjalin di dunia ini akan berlanjut hingga ke akhirat, berkumpul kembali di surga-Nya Allah SWT.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala PPQ SMPIT Permata, Ustadz H. Mad Toha, S.Ag. Ia mengangkat tema “Syawal Ceria, Maafkan Semua,” dan menjelaskan bahwa makna dari halal bihalal adalah upaya menyelesaikan dua jenis problem kehidupan: hubungan dengan Allah dan hubungan antar sesama manusia.
“Idulfitri adalah momen ketika kita diwisuda oleh Allah SWT sebagai pribadi yang bersih dari dosa, namun itu harus dilanjutkan dengan amal nyata, salah satunya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal,” pesannya.
Ia juga mengingatkan pentingnya saling memaafkan dan berjabat tangan, karena dengan itu, dosa antara dua orang muslim akan dihapuskan sebelum mereka berpisah.
Acara semakin semarak dengan penampilan seni dari siswa-siswi SIT Permata, termasuk tari dari murid KB-TKIT dan nasyid dari siswa SDIT. Selain itu, ada pula sosialisasi dan testimoni dari mitra kerjasama sekolah, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sementara itu, di halaman depan sekolah, digelar lomba menghias tumpeng mini (Tumini) yang berlangsung pukul 08.15 WIB selama 45 menit. Lomba ini diikuti oleh 15 tim yang terdiri dari wali murid dan perwakilan ustadzah dari masing-masing unit. Suasana lomba dipenuhi semangat dan antusiasme, baik dari peserta maupun para pendukungnya.