Suasana haru dan bangga menyelimuti SMAIT Al Uswah Surabaya. Tiga siswanya berhasil menembus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) melalui jalur prestasi. Keberhasilan ini bukan hanya sekadar kabar gembira bagi sekolah, tetapi juga bukti bahwa kombinasi antara akademik dan tahfidz mampu melahirkan generasi unggul.
Perjalanan Menuju Mimpi
Sejak awal, Zakiya Nurridha Kautsar, Hafidzah Rahimah, dan Nikmah Masayu M. telah menanamkan tekad kuat untuk menembus salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Dengan berbagai tantangan dan pengorbanan, mereka berjuang keras untuk mengukir prestasi, baik dalam bidang akademik maupun tahfidz.
Zakiya dan Hafidzah mendapatkan Golden Ticket untuk masuk ke Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR berkat prestasi luar biasa mereka sebagai hafidzah 30 juz. Sementara itu, Nikmah berhasil menembus S1 Kedokteran Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Islam (FIKKIA) UNAIR Banyuwangi melalui jalur prestasi akademik yang gemilang.
Strategi Sekolah
Direktur Pendidikan Al Uswah Surabaya Moch. Edris Effendi menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ketiga siswa ini. “Alhamdulillah, ini adalah bukti nyata bahwa sinergi antara pendidikan akademik dan tahfidz mampu mengantarkan siswa kami ke jenjang yang lebih tinggi,” ungkap Ustad Edris.
SMAIT Al Uswah Surabaya memiliki program unggulan di bidang akademik dan tahfidz. Program ini dirancang agar siswa tidak hanya unggul dalam nilai akademis, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang kuat. Berkat bimbingan guru dan kerja keras para siswa, sekolah ini mampu melahirkan generasi yang siap bersaing di dunia pendidikan tinggi.
Doa dan Perjuangan
Perjalanan mereka tentu tidak mudah. Belajar hingga larut malam, mengulang hafalan berkali-kali, serta mengorbankan waktu bermain adalah bagian dari perjuangan mereka. Namun, mereka yakin bahwa usaha yang mereka lakukan akan membuahkan hasil yang indah.
Bisa diterima di UNAIR adalah impian siswa tersebut sejak lama. Dengan usaha meningkatkan hafalan setiap hari dan tetap menjaga nilai akademik. “Alhamdulillah, Allah mengabulkan harapan mereka,” tandasnya.
Kesuksesan ini bukan hanya tentang mereka bertiga, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, doa yang tulus, serta bimbingan yang tepat, impian untuk masuk ke perguruan tinggi favorit dapat menjadi kenyataan.
Kini, mereka siap melangkah ke fase baru dalam hidup mereka sebagai mahasiswa kedokteran UNAIR. Semoga perjalanan mereka menjadi inspirasi bagi banyak siswa lainnya untuk terus berjuang meraih mimpi, menggabungkan ilmu dunia dan akhirat dalam setiap langkahnya.