Penulis: Nurwanto
LUMAJANG – Ada yang berbeda di lingkungan Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Ar Rahmah, Tukum, Tekung, Lumajang, pada tanggal 21 hingga 22 Maret 2025. Sejak pagi buta, suasana syahdu sudah menyelimuti kawasan pesantren.
Suara lantunan ayat suci terdengar menggema dari sudut-sudut ruang, mengalun lembut di antara dedaunan yang bergoyang tertiup angin. Para peserta Mukhoyyam Al-Qur’an—sebanyak 130 orang yang terdiri dari guru, karyawan Yayasan Islamic Center Ar Rahmah, serta warga sekitar—tampak khusyuk dengan mushaf masing-masing, seolah sedang menyelami lautan cahaya Ilahi.
Dalam rangka meningkatkan kualitas ibadah dan kecintaan terhadap Al-Qur’an, Panitia Ansyithah Ramadhan Yayasan Islamic Center Ar Rahmah Lumajang menggelar Mukhoyyam Al-Qur’an, sebuah kegiatan yang menjadi momentum untuk mempererat hubungan spiritual dan meningkatkan pemahaman terhadap kitab suci umat Islam ini.
Merajut Kedekatan dengan Al-Qur’an
Mukhoyyam Al-Qur’an kali ini bukan sekadar menghafal atau membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu, kegiatan ini adalah perjalanan spiritual yang membawa setiap peserta semakin dekat dengan firman Allah. Berbagai agenda telah disusun dengan apik, mengalir dari satu sesi ke sesi lainnya, membentuk rangkaian pengalaman yang mendalam.
Halaqah Tahfidz
Dalam halaqah tahfidz, peserta duduk melingkar, menyimak satu sama lain, saling mengoreksi dengan penuh kasih. Ada yang mengulang-ulang ayat dengan suara lirih, ada pula yang menutup mata, berusaha mengingat susunan ayat dengan hati. Bukan sekadar hafalan, namun ada kebersamaan yang terjalin di sini—kebersamaan dalam menapaki jalan menuju ridha-Nya.
Qiyamullail
Di penghujung malam, para peserta bangkit dari tempat tidur. Qiyamullail menjadi puncak keintiman dengan Allah. Dalam balutan keheningan, mereka berdiri, rukuk, dan sujud dengan penuh kekhusyukan. Ada air mata yang jatuh, ada doa yang melambung tinggi, memohon keberkahan dan ampunan dari Sang Maha Pengasih.
Taujihat Robbani
Kegiatan ini juga diisi dengan tausiah dari para hafidz dan senior yang telah lebih dahulu meniti jalan Al-Qur’an. Nasehat mereka bukan hanya menyejukkan hati, tetapi juga menjadi pendorong agar semangat menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an tak pernah pudar. “Hafalan itu harus dijaga seperti menjaga emas dalam genggaman. Jika lalai, maka ia bisa hilang begitu saja,” ujar salah seorang pemateri, mengingatkan pentingnya muraja’ah (mengulang hafalan).
Menjadi Teladan
Mukhoyyam Al-Qur’an ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial. Ada harapan besar yang tersimpan di dalamnya: semoga para peserta bisa mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Guru dan karyawan Yayasan Islamic Center Ar Rahmah diharapkan bisa menjadi teladan bagi para siswa dan masyarakat sekitar.
Saat acara ditutup, ada kebahagiaan yang tersirat di wajah para peserta. Langkah kaki mereka mungkin akan meninggalkan lokasi ini, tetapi semangat dan cahaya Al-Qur’an yang mereka peroleh, insyaAllah, akan terus menyala di hati mereka.
Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan menjadi salah satu wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamiin.
Subhanallah…
Luar biasa…
Semoga tahun depan bisa terlaksana kembali Muqoyyam Al-Qur’an di Ar-Rahmah.Tukum Lumajang
Alhamdulillah..
Baarokalloh