Mereka menanyakan terkait kinerja DPRD dan seberapa jauh transparansinya agar masyarakat bisa tahu kinerjanya
Sidoarjo – Suasana di ruang pertemuan DPRD Kabupaten Sidoarjo pagi itu berbeda dari biasanya. Sejumlah siswa Madrasah Aliyah Islam Terpadu (MAIT) Insan Kamil dengan seragam rapi tampak duduk berjajar, siap menyimak penjelasan dari seorang anggota dewan. Jelang ramadan, Kamis (27/2) lalu, mereka datang bukan sekadar berkunjung, tetapi juga untuk belajar langsung tentang politik, kebijakan, dan transparansi pemerintahan.
Salah satu momen menarik dalam kunjungan ini adalah ketika Salma Zafirah, salah satu siswa, mengangkat tangannya dengan percaya diri. “Apakah rakyat berhak mengetahui kinerja DPRD? Jika iya, apa bentuk transparansi yang dilakukan DPRD agar masyarakat bisa tahu kinerja mereka?” tanyanya lantang.
Pertanyaan itu langsung disambut dengan senyum oleh Afdhal Muhammad Ihsan, perwakilan dari fraksi PKS-PPP yang hari itu menemui para siswa. Dengan tenang, ia menjelaskan bahwa masyarakat bisa mengecek kinerja DPRD melalui situs resmi mereka. “Di sana ada progres kerja kami. Selain itu, ada juga reses, yaitu kegiatan dewan bertemu langsung dengan warga untuk mendengar aspirasi mereka,” jawab Afdhal.
Tak hanya itu, Afdhal juga mengungkapkan bahwa DPRD sebenarnya sedang merancang program ‘Hari Aspirasi’, di mana masyarakat bisa menyampaikan keluh kesah mereka secara langsung kepada anggota dewan. “Tapi kami masih mencari waktu yang pas untuk merealisasikannya,” tambahnya.
Kunjungan yang dimulai pukul 08.00 itu berlangsung selama satu jam sebelum akhirnya ditutup karena jadwal dewan yang padat. Meskipun singkat, pengalaman ini memberikan wawasan baru bagi para siswa tentang bagaimana kebijakan daerah dibuat dan bagaimana rakyat bisa terlibat dalam prosesnya.
Menurut Kepala Madrasah MAIT Insan Kamil, Novi Ubaidillah, kegiatan ini merupakan bagian dari metode Experience-Based Learning dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). “Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga melihat langsung bagaimana sebuah kebijakan dirancang dan diputuskan,” ujarnya.
Kunjungan ini juga dikaitkan dengan Tarhib Ramadhan, sebuah tradisi untuk menyambut datangnya bulan suci. “Tarhib Ramadhan bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat agar kita lebih siap menyambut bulan penuh berkah ini. Siswa juga diajak menetapkan target ibadah mereka selama Ramadhan, seperti berapa kali ingin khatam Al-Qur’an,” lanjut Novi.
Tarhib Ramadhan di MAIT Insan Kamil sendiri berlangsung selama dua hari. Hari pertama diisi dengan pembentukan kelompok, persiapan kunjungan ke DPRD, serta sosialisasi pengisian buku diary Ramadhan. Sedangkan hari kedua, siswa melaksanakan kunjungan ke DPRD dan menutup rangkaian acara dengan menyusun esai atau makalah tentang DPRD yang nantinya akan dipublikasikan di platform berbagi makalah akademik.
Dengan kombinasi antara pengalaman langsung dan refleksi keagamaan, siswa diharapkan tak hanya memahami sistem politik daerah, tetapi juga lebih siap menjalani Ramadhan dengan semangat baru. “Harapannya, mereka semakin sadar akan peran mereka sebagai generasi muda dalam membangun negeri, sekaligus semakin dekat dengan nilai-nilai Islam,” pungkas Novi.