MAGETAN – SMPIT AL Uswah Magetan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ada di Magetan. Hingga saat ini telah meluluskan angkatan ke-6.
Sekolah ini juga bernaung di bawah payung Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia. Dengan mengusung visi “Beradab, Berprestasi, dan Berwawasan Lingkungan”, sekolah ini ingin menghadirkan output lulusan yang mandiri, berprestasi dengan dirinya dan bisa menjadi problem solving bagi lingkungan sekitarnya.
Hari Minggu kemarin tepatnya tanggal 23 Juni 2024, SMPIT Al Uswah Magetan menggelar serangkaian kegiatan akhir tahun yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu:
Pertama, Pameran kegiatan hasil karya siswa. Kedua, gebyar kegiatan P5 dengan mengambil tema kearifan local, gaya hidupp berkelanjutan, dan kewirausahaan. Ketiga, seminar parenting “Pengasuhan Anak di Era Digital” oleh bapak Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si (Bupati Magetan periode 2018-2023).
Terakhir, purnawiyata kelas 9 angkatan ketujuh SMPIT Al Uswah Magetan
Serangkaian kegiatan ini digelar dengan konsep campuran outdoor dan indoor di lingkungan Al Uswah Center Magetan. Mengusung tema “Mencetak Generasi Global dengan Nilai-Nilai Kearifan Lokal”,
Walimurid disuguhkan dengan banyak hidangan tradisional modifikasi yang dibuat dan dipasarkan oleh siswa-siswi kelas 7 dan 8 SMPIT Al Uswah. Selanjutnya di sepanjang jalan menuju lokasi, dipajang hasil karya siswa-siswi kelas 9 pada saat melakukan ujian praktek.
Suprawoto sebagai pemateri dalam parenting kala itu, membius sebagian walimurid dengan tuturan yang beliau bagikan. Dengan pengalaman, Ia membesarkan 3 putra-putrinya, menjadi pengalaman menarik yang bisa didapatkan oleh walimurid yang hadir.
Poin besar yang dapat digaris bawahi dari parenting yang diberikan oleh bapak Suprawoto adalah: sebagai orangtua, jika ingin anaknya siap dalam menyongsong masa depan maka jangan mudah memberikan fasilitas dan bantuan saat anak menghadapi kesulitan. Anak harus paham akan resiko saat mengambil Keputusan dan konsekuensi saat melakukan kesalahan. Dengan mengerti kedua hal tersebut maka kesalahan yang dilakukan oleh anak akan menjadi pembelajaran berharga dalam kehidupannya.
Peran orangtua sebagai fasilitator pengembangan karakter anak. Hal itu bisa dirasakan hasilnya, pada saat anak sudah dewasa. Prawoto menambahkan bahwa proses itu panjang dan membutuhkan waktu, maka sebagai orangtua kita harus sabar membersamai pengembangan dan pembentukan karakter tersebut. Imbuh pak Prawoto di akhir materinya.
Acara dilanjutkan dengan ramah tamah. Hidangan yang disuguhkan dalam sesi ini merupakan hidangan tradisional yang dikemas selayaknya angkringan.
Walimurid disuguhkan hidangan berupa tepo pecel, sundukan, gorengan, dan es dawet serta lantunan musik “Lesung Jumengglung” untuk menemani ramah tamah. Tak berselang lama, acara inti “Purnawiyata Kelas 9 Angkatan Ketujuh” pun dimulai. Diawali dengan kirab gunungan dan bolu rahayu yang dipimpin oleh cucuk lampah dan kembar mayang, yang mengawal para wisudawan memasuki ruang Purnawiyata.
Sebelumnya walimurid dan undangan dihibur dengan pementasan “Ninidhok” yang berisi peragaan beberapa permainan tradional yang ditampilkan apik oleh siswi kelas 7 dan 8 membuat sebagian besar undangan renyah tertawa seolah dibawa kembali ke masa kecilnya. Selesai pementasan Ninidhok ini, para wisudawan dibawa masuk ke dalam ruang wisuda untuk memulai acara selanjutnya yaitu Purnawiyata.
Acara ini mendapat apresiasi positif dari bapak Wagimin selaku pengawas sekolah jenjang SMP Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magetan.
“Acara yang ditampilkan hari ini sungguh memiliki konsep yang luar biasa, beda dari biasanya. Harapan kedepannya, musik tradisional Lesung Jumengglung bisa dilestarikan sebagai salah satu aset berharga SMPIT Al Uswah Magetan dengan kegiatan Ekstrakulikuler,” pungkasnya.
Keren… Barakallah…