TRENGGALEK — Sebagai lembaga yang berkomitmen meningkatkan mutu Sekolah Islam Terpadu (SIT). Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Daerah Trenggalek menyelenggarakan Bedah Konsep Bagi Guru SIT sebagai aktor membangun Trenggalek Ramah Matematika. Kegiatan yang bertempat di aula SIT Permata Ummat Trenggalek pada Sabtu (13/7) ini bekerjasama dengan MathPlus Artha Mas Indonesia. Total peserta ada 47 guru dari berbagai SDIT dan SMPIT di seluruh wilayah Trenggalek.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Ketua JSIT Indonesia Daerah Trenggalek, Rohkani, S.Pd. Dalam sambutannya, Rohkani menekankan pentingnya peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan efektif, terutama untuk mata pelajaran Matematika yang seringkali dianggap sulit oleh banyak siswa. “Kita ingin membekali guru-guru kita dengan konsep dan metode terbaru dalam pembelajaran Matematika, sehingga mereka dapat menghadirkan suasana belajar yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, kita berharap bisa membangun Trenggalek yang lebih ramah Matematika,” ujar Rohkani.
Program ini bertujuan untuk mempersiapkan para guru dalam menghadapi tahun pelajaran baru. Tema yang diangkat adalah “Trenggalek Ramah Matematika”. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi para guru dalam mengajarkan Matematika. Para peserta mendapatkan materi dan pelatihan langsung dari para ahli di bidang pendidikan Matematika yang tergabung dalam MathPlus Artha Mas Indonesia.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta mengikuti berbagai sesi pelatihan yang interaktif dan aplikatif. Salah satu sesi menarik yang diadakan adalah “Teknik Mengajar Matematika dengan Pendekatan Kreatif dan Inovatif” yang dipandu oleh Tim Math Plus Artha Mas Indonesia. Dalam sesi ini, pemateri memaparkan berbagai teknik pengajaran yang bisa diterapkan oleh para guru, seperti penggunaan alat peraga, media pembelajaran digital, dan metode problem-based learning yang dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap Matematika.
Selain itu, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam sesi kelompok kerja. Dalam sesi ini, para guru saling berbagi praktik baik dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengajar Matematika. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan solusi praktis bagi para guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas masing-masing.
Kegiatan “Bedah Konsep Bagi Guru SIT se-Kabupaten Trenggalek” ini mendapat respon positif dari para peserta. Banyak guru yang merasa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang sangat berguna untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Di akhir sesi, Guru SIT yang hadir memperoleh semangat dan pengetahuan. Selanjutnya para guru ini memiliki misi membangun Trenggalek yang lebih ramah Matematika. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari perubahan positif dalam pembelajaran Matematika di Kabupaten Trenggalek, menuju generasi yang lebih cerdas dan kompeten di masa depan.