Penulis: Izzatil ‘Adawiyah
Siswa-siswi SMPIT Nurul Islam Krembung mengisi kegiatan Ramadhan Camp dengan menjalani kegiatan iktikaf di Masjid Manarul Islam, Bangil, Pasuruan. Kegiatan yang berlangsung pada 20 – 22 Maret 2025 ini diikuti oleh seluruh siswa dengan 4 guru pendamping.
Setelah mendapatkan pengantar tentang materi Fiqih Iktikaf di hari pertama, para siswa diajak belajar Public Speaking di hari ke dua. Dalam sesi ini, Kalam Mahardika, mahasantri dari Ma’had Aly sekaligus pengurus REMAS Manarul Islam berkesempatan menyampaikan materi.
Penyajian Materi
Kak Kalam-sapaannya, menjelaskan kepada para siswa mengenai alasan pentingnya belajar public speaking, menyusun kerangka, dan hal-hal yang diperhatikan untuk mencapai komunikasi efektif. Sesi ini merupakan kolaborasi antara pihak sekolah dengan takmir masjid sebagai salah satu aktifitas yang dijalani para siswa selama iktikaf berlangsung.
Materi yang disajikan oleh Dai dan Imam Muda Masjid Manarul Islam itu disambut dengan antusias oleh para siswa. Bachtiar, siswa kelas 9 mengungkapkan kegelisahannya saat berlatih public speaking. “Kalau gugup, gimana cara mengatasinya?”
Menanggapi hal itu, Kak Kalam membagikan tipsnya.
- Berdoa, bisa dengan membaca doa Nabi Musa
- Lakukan persiapan dengan baik sebelumnya, misalnya dengan berlatih di hadapan cermin
- Banyak latihan, semua public speaker juga pernah kok mengalami gugup
- Gunakan tongue twister agar lidah lentur dan memperjelas artikulasi
- Banyak latihan mendengarkan karena nanti yg akan kita sampaikan juga akan didengarkan oleh audiens
Tidak hanya mendapatkan materi, para siswa juga nonton film bareng di ruang sebarguna milik masjid selepas tarawih. Inspirasi dari film yang mereka tonton malam itu akan menjadi bahan latihan untuk sesi Public Speaking keesokan harinya.
Berlatih Public Speaking
Sebelum para siswa diminta menyampaikan hasil nonton barengnya, Ustadz Amin Syukroni, Lc. menambahkan materi seputar public speaking. “Public speaking itu sebenernya bercerita saja. Semakin banyak hal yang ada di kepala kita, semakin banyak juga yang bisa kita ceritakan.” Terang Ketua Takmir Masjid Manarul Islam itu.
Sebagai simulasi, Ustadz Amin mengajak para siswa untuk maju dan menceritakan film yang sudah mereka tonton. Tiga orang siswa bersedia maju, mereka adalah Alif, Azka, dan Takim. Ketiganya mampu bercerita dengan gaya bahasa masing-masing.
“Naah, ini lah public speaking. Mudah, kan? Nggak grogi, kan? Karena sebenernya kayak kita lagi cerita ke teman aja,” Ujar Ustadz Amin. “Modalnya ada 2; keberanian sama materi. Keberanian pastinya sudah kalian latih di sekolah, sekarang tinggal memperkaya isi kepala kita saja biar makin banyak yang bisa disampaikan.” Imbuhnya.
Ustadz Amin juga membagikan tips menyusun materi dengan menguraikan topik menggunakan 5W+1H, tools sederhana yang bisa dikuasai murid SMP.
Iktikaf kali ini memberikan pengalaman baru yang mengesankan bagi para siswa. Terlebih, di Masjid Manarul Islam mereka disambut dengan hangat, diberikan fasilitas terbaik dan lingkungan yang nyaman. Semoga iktikaf kali ini bisa menambah semangat para siswa untuk mengoptimalkan ibadah di 10 hari terakhir ramadhan dan istiqomah dalam kebaikan.