GRESIK – Sebanyak 123 siswa kelas VII SMPIT Al Ibrah Gresik terlibat dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertajuk “Heritage Tour Gresik” pada Kamis (26/9). Dalam acara ini, Aula SMPIT Al Ibrah dipenuhi oleh antusiasme dan kegembiraan para siswa yang mengikuti presentasi dari Cak dan Yuk Gresik 2023, duta budaya yang diundang untuk memperkenalkan sejarah dan tradisi Gresik kepada generasi muda.
Cak dan Yuk Gresik dengan penuh semangat memaparkan berbagai warisan budaya yang mengukuhkan identitas Gresik sebagai kota bersejarah. Mereka mengulas berbagai situs penting seperti Gardu Suling, Kampung Kemasan, Gajah Mungkur, hingga makam tokoh-tokoh terkemuka seperti Sunan Giri, Siti Fatimah binti Maimun, dan Maulana Malik Ibrahim. Tak hanya itu, sejarah Bandar Grisee yang legendaris juga dipaparkan secara mendalam.
Selain warisan sejarah, para siswa diperkenalkan dengan kuliner khas Gresik seperti Nasi Krawu, Bubur Roomo, Bonggolan, Otak-otak Bandeng, Jenang Jubung, dan minuman tradisional legen. Interaksi antara siswa dan duta budaya tersebut berlangsung hidup, dengan banyak siswa yang aktif bertanya dan menunjukkan ketertarikan mereka terhadap kekayaan lokal yang baru mereka kenal.
“Sangat menyenangkan! Saya jadi lebih tahu tentang budaya Gresik yang ternyata begitu kaya dan unik,” ungkap Nadya, salah seorang siswi kelas VII yang terpukau dengan sesi edukasi tersebut.
Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari P5 dengan tujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga budaya lokal di tengah gempuran arus globalisasi. Kepala SMPIT Al Ibrah Gresik, Ustad Mulyono, M.Pd, dalam sambutannya menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai wujud identitas bangsa. “Melalui kegiatan ini, kami berharap para siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang bangga dan peduli terhadap warisan leluhur. Gresik merupakan kota yang kaya sejarah dan budaya, dan menjadi tugas kita bersama untuk menjaganya,” tuturnya.
Kegiatan Heritage Tour Gresik ini tidak hanya memberikan wawasan sejarah, tetapi juga menjadi momen berharga bagi para siswa untuk lebih memahami dan merasakan langsung pentingnya melestarikan identitas lokal di tengah era globalisasi yang semakin kuat.
Penulis : Lucia Indah Dwi Wahyuni, S.Pd