Para peserta munaqasyah bukanlah siswa biasa; mereka adalah anak-anak yang telah melewati seleksi ketat di tingkat sekolah sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan dan prestasi mereka dalam bidang Al-Qur’an.
Penulis: Lissunanil Imroati
TRENGGALEK – Sabtu pagi yang cerah di Masjid Abu Bakar As-Shiddiq Mutiara Ummat Durenan terasa lebih semarak dari biasanya. Pada 8 Februari 2025, sejak pukul 07.00, suasana masjid telah dipenuhi oleh anak-anak yang dengan khusyuk melaksanakan sholat Dhuha.
Biasanya, ibadah sunnah ini dilakukan pukul 09.00-09.30, namun kali ini ada sesuatu yang istimewa. Para siswa hadir dengan pakaian yang berbeda dari biasanya; para siswi tampil anggun dengan busana muslimah berwarna-warni, sementara para siswa tampak gagah dengan baju koko dan kopyah.

Setelah menunaikan sholat Dhuha, mereka segera berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil. Ada yang membuka Al-Qur’an, menghafalkan materi tajwid dan gharaibul Qur’an, serta memurajaah hafalan mereka. Ekspresi mereka beragam: ada yang tampak santai, ada yang serius, bahkan ada yang begitu tegang. Beberapa anak terlihat mendekat ke guru mereka, meminta disimak hafalannya.
Lalu, apa yang sebenarnya sedang terjadi di SDIT Mutiara Ummat?
Ternyata, hari itu adalah pelaksanaan Munaqasyah Al-Qur’an metode UMMI, sebuah agenda tahunan yang menjadi tradisi di sekolah ini. Tahun ini, sebanyak 33 siswa dan siswi mengikuti munaqasyah dengan berbagai kategori, termasuk tahfidz juz 26, 27, 29, dan 30 serta fashohah tartil dengan materi tajwid dan gharib.
Para peserta munaqasyah bukanlah siswa biasa; mereka adalah anak-anak yang telah melewati seleksi ketat di tingkat sekolah sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan dan prestasi mereka dalam bidang Al-Qur’an. Setelah lolos seleksi internal, mereka diajukan ke Ummi Foundation untuk mengikuti munaqasyah yang diuji langsung oleh tim UMMI, baik dari perwakilan daerah setempat maupun dari pusat.

Sebagaimana kata pepatah, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Alhamdulillah, sebagian besar peserta dinyatakan lulus dalam munaqasyah ini. Prestasi ini menjadi bukti nyata dari sabda Rasulullah, “Khairukum man ta’allamal Qur’ana wa ‘allamahu”—sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.
Semoga para generasi Qur’ani ini senantiasa diberkahi dan menjadi cahaya bagi umat. Allahummarhamnaa bil Qur’an.